1.
Pengertian
Desain Model dalam Perencanaan Pembelajaran
Pengertian desain
berdasarkan Depdiknas dalam Suhendra (2016: 787) adalah kerangka bentuk,
rancangan, motif, pola, corak. Berdasarkan Simon dan Sanjaya dalam Suhendra
(2016: 788) desain adalah proses pemecahan masalah yang bertujuan sebagai
solusi terbaik untuk memecahkan masalah
dengan menggunakan beberapa penjelasan yang berbeda-beda. Berdasarkan
kamus besar bahasa Indonesia, model adalah pola, contoh, acuan, ragam dari
sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan. Dengan kata lain, model merupakan
sebuah rencana, sistem, atau konsep. Maka, dapat disimpulkan bahwa desain model adalah rancangan yang terbentuk
dalam suatu pola yang selanjutnya akan digunakan sebagai solusi untuk
memecahkan masalah. Dengan artian bahwa desain model ini akan di implementasikan
ke dalam perencanaan pembelajaran.
2.
Desain
Model Banathy
Model Banathy
dikembangkan oleh Bela H. Banathy pada tahun 1968. Model ini lebih berorientasi
pada hasil pembelajaran sehingga hal ini dapat membantu guru. Karena perannya
sebagai fasilitator bagi siswa, alangkah baiknya apabila guru mampu
merencanakan, memilah, dan memilih rancangan pembelajaran yang sesuai dengan
karakter siswa yang kemudian akan dilakukan di kelas. Sofan dalam Dwijayanti,
Sudhita, dan Mahadewi (2014) menyatakan bahwa tahapan
pada model Banathy terbagi menjadi 6 tahap, yaitu :
a. Merumuskan tujuan (formulate objectives)
b. Mengembangkan tes (develop test)
c. Menganalisis tugas belajara (analyzing learning task)
d. Mendesain sistem pembelajaran (design system)
e. Melaksanakan kegiatan dan mengetes
hasil (implement and test output )
f. Melakukan perubahan untuk perbaikan
(change to improve)
3.
Kelebihan
dan Kekurangan Model Banathy
a.
Kelebihan
Model Banathy
1.
Merumuskan
tujuan secara baik dan benar, baik itu tujuan umum maupun tujuan khusus yang
lebih mendetail
2.
Kriteria
tes sesuai dengan tujuan yang akan dicapai sehingga tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya mudah tercapai dengan adanya tes tersebut
3.
Hasil
evaluasi menjadi dasar untuk mengadakan perbaikan dan perubahan. Hal ini
dikarenakan model Banathy lebih berorientasi pada hasil belajar.
4.
Langkah-langkahnya
yang singkat menjadikan model ini lebih efektif
b.
Kekurangan
Model Banathy
1.
Kemungkinan
siswa lupa akan materi yang telah dikaji akan terjadi, hal ini dikarenakan
model Banathy lebih fokus terhadap materi yang belum dikuasai oleh siswa
4.
Tahap-Tahap
Model Banathy
Sofan dalam Dwijayanti, Sudhita, dan Mahadewi
(2014) berpendapat bahwa tahap-tahap model Banathy terbagi menjadi 6 tahap,
yaitu:
a.
Menganalisis
dan merumuskan tujuan. Melalui kegiatan awal ini tujuan yang disusun baik
tujuan umum maupun tujuan yang lebih spesifik harus benar-benar di analisis
agar tujuan tersebut sesuai dengan sasaran dan arah yang harus dicapai peserta
didik.
b.
Mengembangkan
kriteria tes yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Melalui kegiatan
ini, tes yang dibuat harus sesuai dengan setiap tujuan yang dirumuskan agar tes
tersebut mudah untuk dinilai keberhasilannya.
c.
Menganalisis
dan merumuskan kegiatan belajar, yakni merumuskan apa yang harus dipelajari. Melalui
kegiatan ini, hal yang dapat dilakukan adalah menganalisis kemampuan awal siswa
agar mereka tidak perlu mempelajari apa yang telah mereka kuasai.
d.
Merancang
sistem, yakni kegiatan
menganalisis sistem dan setiap komponen sistem. Melalui langkah ini, sekaligus
untuk menetapkan jadwal dan tempat pelaksanaan dari masing-masing komponen.
e.
Melakukan
tes hasil, yaitu kegiatan uji coba sekaligus menilai efektivitas sistem.
Melalui tahap ini, kita melakukan penilaian atas apa yang telah dilakukan oleh siswa
dengan tujuan agar dapat diketahui seberapa jauh siswa mampu mencapai hasil
belajar.
f.
Mengadakan
perbaikan dan perubahan berdasarkan hasil evaluasi.
Sumber :
Dwijayanti Ni Md., Sudhita I Wyn Romi., Mahadewi L
Pt Putrini., 2014. Pengembangan Multimedia
Pembelajaran Interaktif dengan Model Banathy Pada Mata Pelajaran IPA Siswa
Kelas VII. (online) http://download.portalgaruda.org/article.php?article=303920&val=1343&title=PENGEMBANGAN%20MULTIMEDIA%20PEMBELAJARAN%20INTERAKTIF%20BERBASIS%20FLASH%20MATA%20PELAJARAN%20PKn%20KELAS%20VI%20SD
Suhendra Ade. 2016. Model Desain Pembelajaran Berbasis Tematik Integratif di Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI). (online)
http://ecampus.iainnbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/proceedings/article/download/591/584
Nama : Mutia Firdaus
NPM : 15.601050.047
Lokal : B PGSD 2015
Mata
Kuliah : Perencanaan dan Pengembangan
Pembelajaran
Komentar
Posting Komentar